Archive for the ‘ Karya Sastra ’ Category

Wawasan

Karya: Arya Pratama  27/12/12

 

Kembali lagi hari yang membosankan datang,

Menyapaku di pagi hari, dan menanyakan rencanaku hari ini,

“aku ingin menjauh darimu”, sontak jawabku,

Berdalih ingin menjauh darimu,

Kembali ku telusuri lintasan hitam,

Terus ku jelajahi, walauku tau ia tak berujung,

Sengatan cahaya mentari,

Membuatku harus terduduk,

di hamparan pasir putih,

dan bersandar di sebuah pohon kelapa,

yang menjulang mencakar langit,

dan rimbun bak beringin tua yang meneduhkan,

sambil menyeruput perlahan limun 3000an,

di temani alunan nada dari radio tua,

terdengar samar samar desir ombak,

berpadu seirama dengan alunan lagu,

angin laut yang perlahan menghembus,

membuatku tak sadarkan diri siang itu,

kembali memasuki alam mimpiku,

yang di dalamnya selalu ada dirimu,

menyaksikan senyuman indah,

yang datang dari wajahmu

waktu waktu santai,

 

Hujan Tempo Dulu

Karya: Arya Pratama 26/12/12

 

Si hitam tiba tiba datang,

Mengacaukan semua rencanaku hari ini,

Karena ulahnya, ku hanya bisa duduk terpaku,

Dibalik jendela kamarku,

Menyaksikan turunnya rintik air satu persatu,

Yang semakin cepat,

membasahi seluruh jalan depan rumahku,

bukan hanya itu,

dia juga membuatku sejenak termenung,

mengingat kejayaanku tempo dulu,

yang berlarian di lapangan

tanpa melekatkan sehelai baju,

bersama para kurcaci kecilku,

merasakan kebebasan,

meloncat menggapai awan,

berlari memukul air,

dan menari menghambat angin,

sekumpulan kurcaci kecil,

yang belum mengerti arti cinta,

dan hidup hanya untuk mengejar mimpi.

Yang sejak kecil ditanamkan oleh kedua orang tua,

 

 

 

Sepasang Cahaya

Karya: arya Pratama 26/12/12

 

Baru saja berakhir, hujan di sore ini,

Beriring dengan keluarnya mega merah,

Disambut hembusan angin malam,

Temanku dibeberapa malam belakangan ini,

Secangkir kopi menambah nikmat malamku,

Sejenak memandang ke langit,

Menyadarkanku akan kurangnya malam ini,

Bulan dan bimtang tak bisa hadir saat ini,

Sepasang cahaya yang selalu menerangi malamku,

Malam Yang selalu terang dengan cahayanya,

namun tidak tuk malam ini,

Malam Yang berbeda dari malam sebelumnya,

Yang kelam dan gulita,

Persis yang dialami hatiku belakangan ini,

Yang tiba tiba buta,

Karena kehilangan cahaya kasih dan cintamu,

Yang selalu menerangi hidupku,

Dengan cahaya cintamu,

Menuntunku menyusuri setapak kecil,

Dan selalu menghangatkan jiwaku,

Dengan cahaya kasihmu,

Di saatku merasakan dingin,

Namun apalah daya,

Cahaya itu sekarang tiada,

Sedang menerangi dunia  yang lain

Takut

Karya: Arya Pratama

 

Kamu adalah rasa ketakutanku,

Karna disaat ku bertemu denganmu,

Aku takut untuk mengenal dirimu,

Dan disaat ku sudah kenal denganmu,

Aku takut jadi suka sama kamu,

Dan disaat ku sudah suka sama kamu,

Aku takut, takut jadi jatuh cinta sama kamu,

Dan di saat aku telah mendapatkkan cintamu,

Aku masih merasa takut, takut nanti kehilangan dirimu,

Ku Tak Bisa Percaya

Karya: Arya Pratama

Sudah ku jelajahi dunia ini,

Namun menurutku tak ada yang lain lagi,

Cuma itu pemandangan yang paling indah di muka bumi,

Pemandangan yang indah,

Juga menawan hati,

Bagi setiap lelaki,

Yang memiliki jiwa nurani,

Memang tiada yang special dari pemandangan itu,

Cuma sekedar senyuman yang bisa menggetarkan qolbu,

Senyuman dari seorang gadis berparas ayu,

Yang membuat getar seluruh hatiku,

Senyuman singkat,

Namun mempesona,

yang tak ada tandingannya,

dan tak pernah ada penggantinya

Kau tau sesungguhnya gadis itu adalah dirimu,

Yang tak pernah mau tau bagaimana keadaanku,

Atau mungki karna aku yang tak bisa menaklukkan hatimu,

Seehingga kau mungkin wajar berbuat seperti itu,

Namun satu hal yang harus kamu tau,

Bahwa aku tak ingin kehilangan senyuman itu

Senyuman indah dari wajahmu,

Aku takingin buatmu haru,

ku inginselalu buatmu bahagia,

Karna aku tak ingin kehilangan senyum itu,

Mungkin dengan hadirnya diriku di sisimu,

Akan membuat dirimu lebih terjaga

Akan membuat hidupmu jauh lebih indah,

Akan membuat duniamu jauh lebih berwarna,

Dan aku percaya, aku bisa buatmu lebih bahagia,

Namun ada satu hal yang tak bisa ku percaya,

Yang tak pernah masuk kedalam akal,

Dan hal itu adalah

aku tak akan bisa melupakan senyum itu,